Download this template Click here Download
Postingan

Mengungkap Hikmah Dibalik Musibah

Hikmah Dibalik Musibah dan Cara Menyikapi dan Menghadapinya
Hikmah Dibalik Musibah dan Cara Menghadapinya

Manusia adalah makhluk sosial. Dia harus hidup bersama dengan orang lain di sekitarnya. Salah satu hikmah dari musibah yang dialami banyak orang adalah munculnya solidaritas sosial di antara mereka. Sehingga memunculkan kesempatan untuk saling memberi semangat dan saling memberi hadiah atau pun bantuan. Yang sedang lapang, misalnya, dapat membantu mereka yang sedang susah atau menderita.

Rosululloh bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Barang siapa yang meringankan kesusahan seorang mukmin di antara kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan meringankan kesusahannya di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat (HR. Muslim no. 2699).

Bersedekah atau membantu orang lain di kala lapang saja berpahala, apalagi di kala susah.

لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat (QS. Ibrohim [14]: 7).

Terkadang kita menjadi sadar akan nikmat sesuatu, setelah nikmat tersebut diambil dari kita. Nikmat sehat akan kita rasakan dan rindukan betul saat kita mengalami rasa sakit. Oleh karenanya, momen musibah sejatinya adalah momen untuk bersyukur pula.

Kok bisa?

Ibnu Abbas pernah berkata, “Jika musibah yang kau hadapi terasa berat, ketahuilah musibah itu bisa saja lebih berat lagi.”

Secara implisit, Ibnu Abbas menyarankan agar kita tetap bersyukur sekalipun ada musibah, sebab musibah yang menimpa kita bisa saja diberi oleh Allah lebih dahsyat lagi. Misalnya, seseorang yang dicopet puluhan ribu rupiah dari sakunya, mungkin akan merasa sedih. Namun, ia sejatinya bisa saja kehilangan seluruh isi dompetnya. Pada intinya, sesulit apa pun kondisi masih ada ruang untuk bersyukur.

Sama seperti seorang pasien kanker yang berterima kasih kepada seorang dokter yang terpaksa mengamputasi bagian tubuhnya. Sebab bila tidak, kanker itu akan membunuh sang pasien. Setelah dioperasi, sang pasien pun berterima kasih kepada dokter yang membantu dia selamat dari ancaman kanker -- kerugian yang jauh lebih besar.

Nabi Muhammad bersabda :

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya (HR. Bukhari no. 5641, 5642).

Dengan kata lain, apa pun yang diderita oleh seorang muslim merupakan pengurangan dosa-dosanya. Oleh karenanya, salah satu hikmah di balik musibah adalah Alloh mengurangi dosa-dosa mereka yang tertimpa musibah. Bahkan, mereka yang meninggal karena musibah disebut sebagai orang yang mati syahid akhirat.

Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad :

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Syuhada itu ada lima, orang yang terkena wabah, orang yang sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang terkena robohnya bangunan, dan syahid di jalan Allah. (HR. Bukhari no. 2829).

Tidak hanya itu, mereka yang sabar dalam menerima musibah dan kemudian selamat, mereka pun mendapatkan pahala sebagaimana orang syahid.

Nabi Muhammad bersabda:

فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

Tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit penyakit tha'un (wabah), kemudian ia tetap tinggal di rumahnya, sabar dan mengharap pahala Allah, ia mengetahui bahwa ia tidak akan menjangkitinya kecuali apa yang telah Allah tetapkan kepadanya, kecuali baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid (HR. Ahmad no. 24943).

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Mengungkap Hikmah Dibalik Musibah, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.

Getting Info...

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.